Di sisi lain, ketegangan geopolitik, terutama konflik di kawasan penghasil minyak seperti Timur Tengah, menambah lapisan risiko terhadap gangguan pasokan, yang turut menggerakkan harga sepanjang 2024.
Data ekonomi global juga menjadi faktor krusial, terutama indikator dari negara-negara konsumen utama seperti China.
Data ekonomi yang lemah, seperti penurunan PMI, sering kali menekan harga karena kekhawatiran akan melemahnya permintaan.
Faktor lain yang memengaruhi adalah kondisi cuaca dan bencana alam, seperti kebakaran hutan di Alberta, yang dapat mengganggu produksi dan menyebabkan fluktuasi harga minyak di pasar internasional.
Tidak kalah penting, kebijakan moneter dan tingkat inflasi di negara-negara besar, khususnya Amerika Serikat (AS), memengaruhi nilai tukar dan daya beli, yang pada akhirnya berdampak pada harga komoditas termasuk minyak mentah.