Pasar minyak menghadapi tantangan besar dengan kombinasi penguatan dolar, ketidakpastian permintaan global, dan pembatasan pasokan dari OPEC+.
"Pasar minyak berada di persimpangan," ujar analis di broker Pepperstone Quasar Elizundia.
Survei The Wall Street Journal, yang melibatkan bank besar seperti Goldman Sachs, JPMorgan, dan Morgan Stanley, memprediksi harga minyak Brent akan rata-rata di USD73,11 per barel pada kuartal I-2025, turun menjadi USD70,23 pada kuartal terakhir.
Minyak WTI diperkirakan turun dari USD69,10 menjadi USD66,14 dalam periode yang sama, dengan rata-rata harga pada 2026 diproyeksikan lebih rendah di USD66,21 untuk Brent dan USD61,96 untuk WTI.
Melambatnya pertumbuhan permintaan minyak global, terutama dari China, menjadi faktor utama.