"Minyak mentah turun setelah NATO memberi keterangan atas serangan rudal di Polandia, sementara kekhawatiran pasar masih terkait Covid di China," kata analis CMC Markets, Tina Teng, dilansir Reuters, Kamis (17/11).
Analis menilai peningkatan kasus varian baru Covid di China dapat terus mendongkrak harga di pasar, mengingat negara dengan ibu kota Beijing itu merupakan salah satu konsumen minyak terbesar dunia.
Saat Covid merebak, pemerintah setempat dikhawatirkan akan melanjutkan kebijakan pembatasan, yang akan memangkas permintaan.
Dari sisi suplai, kabar terbaru menunjukkan ada penurunan stok minyak di Amerika Serikat sebesar 5,4 juta barel per 11 November. Saat ini negeri paman sam memiliki persediaan tersisa sebanyak 435,4 juta barel, kata Badan Informasi dan Administrasi Energi AS.
(FAY)