Namun, harga minyak turun lebih dari USD5 pada perdagangan Rabu (4/10) karena prospek makroekonomi yang suram dan lemahnya permintaan bahan bakar, serta hasil pertemuan panel OPEC+.
Energy Information Administration (EIA) melaporkan rata-rata permintaan bensin AS selama empat minggu turun pada minggu lalu menjadi 8,3 juta barel per hari dan merupakan level terendah sepanjang tahun ini sejak 1998.
Harga minyak juga tertekan karena Rusia akan mencabut larangan penggunaan bahan bakar solar dalam beberapa hari mendatang.
Selain itu, investor menjadi berhati-hati di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kemungkinan penurunan pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak sempat menguat di level USD95 per barel untuk Brent dan WTI sempat tembus USD93 per barel beberapa waktu lalu.