Meskipun konsensus pasar yang berkembang meyakini The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) akan mulai memotong suku bunga utamanya segera setelah September. Keyakinan ini membatasi penurunan harga minyak lebih lanjut.
Dilaporkan sebelumnya, perekonomian China tumbuh jauh lebih lambat dari perkiraan pada kuartal II-2024, terhambat oleh penurunan properti yang berkepanjangan dan lesunya kondisi lapangan kerja.
Data resmi menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal I-2023 dan meleset dari perkiraan 5,1 persen dalam jajak pendapat Reuters. Pertumbuhan ini juga melambat dari ekspansi kuartal sebelumnya sebesar 5,3 persen.
Produksi kilang China juga dilaporkan turun 3,7 persen pada Juni dibandingkan tahun sebelumnya, turun selama tiga bulan sebagian karena pemeliharaan.
Sementara margin pemrosesan yang lebih rendah dan permintaan bahan bakar yang lesu mendorong pabrik independen untuk mengurangi produksi.