Namun Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pasar global akan membutuhkan waktu untuk menggantikan minyak Rusia. “Ini jelas upaya untuk menekan Rusia,” kata Putin. “Namun tidak ada negara atau bangsa yang menghargai dirinya sendiri akan mengambil keputusan di bawah tekanan.”
Pemerintah AS mengatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut dan menyerukan Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata di Ukraina.
“Beragam sanksi AS dan Uni Eropa sejauh ini hampir tidak berdampak pada kemampuan Rusia mengekspor minyak, jadi kami ragu putaran sanksi kali ini akan menjadi titik balik. Namun, Kremlin mungkin harus menggunakan cara yang lebih rumit untuk mengirim minyaknya secara tersembunyi, yang akan meningkatkan biaya,” ujar Analis Strategi Investasi di Raymond James, Pavel Molchanov.
Ia menambahkan, bank investasi itu akan terus memantau situasi ini mengingat ekspor Rusia menyumbang sekitar 7 persen pasokan minyak global.
Inggris pekan lalu juga menjatuhkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, sementara Uni Eropa menyetujui paket sanksi ke-19 yang mencakup larangan impor gas alam cair dari Rusia.