Dari sisi produksi, Rusia telah mulai secara bertahap meningkatkan produksi minyak setelah pembatasan terkait sanksi membuat Moskow meningkatkan perkiraan untuk produksi dan ekspor hingga akhir 2025. Demikian laporan Kementerian Ekonomi Rusia, dilansir Reuters, Kamis (18/8/2022).
Sejalan juga dengan kenaikan permintaan dari pembeli di Asia, pendapatan Rusia dari ekspor energi diperkirakan akan naik 38% tahun ini yang dipicu melonjaknya volume ekspor minyak yang lebih tinggi. Hal tersebut memberi sinyal bahwa pasokan negeri Beruang Merah itu tidak terlalu berpengaruh seperti yang diperkirakan semula.
Di sisi lain, ekspor minyak mentah Arab Saudi juga mengalami kenaikan pada Juni, sementara produksi meningkat ke level tertinggi lebih dari dua tahun, demikian menurut data Joint Organisations Data Initiative (JODI) pada Rabu (17/8/2022).
Ke depan, pasar sedang menunggu perkembangan dari pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015. Apabila lolos, maka hal ini dapat mendorong adanya peningkatan ekspor minyak Iran. (TYO)