Hal ini menambah kekhawatiran sisi pasokan pasar, sekaligus meningkatkan ekspektasi stok minyak global akan semakin ketat.
"Ini adalah ancaman untuk mengisi kembali, dan gencatan senjata akan mengurangi ancaman itu terhadap pasokan," kata analis Price Futures Group Phil Flynn, dilansir Reuters, Senin (4/4/2022).
Produksi kondensat minyak dan gas Saudi turun menjadi 11,01 juta barel per hari (bph) pada Maret, dari output rata-rata 11,08 juta barel per hari pada Februari.
Harga minyak anjlok sekitar 13% pada pekan sebelumnya setelah AS mengumumkan rencana untuk melepaskan hingga 1 juta barel per hari minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) mereka selama enam bulan mulai Mei 2022.
"Upaya AS dan sekutunya sementara waktu dapat menyeimbangkan kekurangan pasokan pada 2022, tetapi itu mungkin bukan solusi jangka panjang," kata analis pasar CMC Markets APAC & Kanada Tina Teng dalam sebuah catatan.