Beberapa sumber menyebutkan bahwa Badan Cadangan Pangan dan Strategis Nasional China, berencana membeli nikel pig iron, bahan baku utama baja tahan karat.
Sementara itu, Indonesia, sebagai produsen utama nikel dunia, terus meninjau permohonan kuota penambangan. Sementara, Amerika Serikat (AS) dan Inggris memberlakukan larangan pengiriman nikel Rusia yang baru diproduksi ke LME dan CME.
Macquarie Group memperkirakan harga nikel di LME akan berada di kisaran USD18.000-USD20.000 per ton pada 2024, dengan catatan perkiraan harga telah bergeser ke bawah karena risiko yang terus-menerus muncul di pasar.
Hal ini termasuk prospek ekonomi yang lemah, kelebihan kapasitas nikel yang besar dan potensi penurunan biaya tunai.
Namun, pengumuman penutupan tambang dapat memberikan dukungan terhadap harga.
Lembaga penelitian ini mencatat bahwa harga nikel akan kesulitan untuk naik secara berkelanjutan di atas USD20.000-21.000 per ton selama lima tahun ke depan jika penambahan pasokan Indonesia mencapai tingkat yang direncanakan.