IDXChannel – Emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berencana melakukan stock split (pemecahan nilai nominal saham) dengan rasio 1:10. Harga saham SMDR sendiri telah meroket hingga 680 persen selama setahun terakhir.
Menurut penjelasan manajemen SMDR dalam tanggapan terhadap Bursa Efek Indonesia (BEI), pertimbangan manajemen dalam melakukan aksi pecah saham tersebut, yakni untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan menjadikan harga saham menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel.
Hal tersebut, kata manajemen, terbukti pada aksi korporasi pemecahan saham Perseroan yang pernah dilakukan di tahun 2017 dengan rasio 1:20.
“Volume perdagangan harian saham Perseroan meningkat dari rata-rata 2 juta transaksi saham per hari menjadi 6 juta transaksi saham per hari. Harga saham Perseroan naik 26% per akhir tahun 2017 sejak pemecahan saham yang efektif pada bulan Agustus 2017,” jelas manajemen SMDR, dikutip IDXChannel, Selasa (7/6/2022).
Selain untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, aksi stock split SMDR dilakukan seiring harga saham perseroan di pasar sekunder telah melesat signifikan 674% ke Rp3.810/saham dalam setahun per 3 Juni 2022.
“Dengan rasio pemecahan saham 1:10, harga pasar saham Perseroan akan menjadi sekitar Rp381, harga tersebut relatif setara dengan harga di tahun 2017 pasca stock split,” imbuh manajemen.
Apabila menggunakan harga penutupan Selasa (7/6), harga saham SMDR telah meroket 680% selama setahun belakangan. Sementara, setelah stocksplit, harga SMDR akan menjadi Rp384/saham mengacu pada harga penutupan hari ini.
Manajemen Yakin Kinerja Positif Berlanjut
Di samping itu, manajemen juga yakin dapat meningkatkan kinerja keuangan sehingga dapat terefleksi pada peningkatan harga saham SMDR. Hal tersebut dilakukan, kata pihak SMDR, mengingat masih terjadi ketidakseimbangan antara pasokan (supply) dan permintaan (demand) pada industri pelayaran secara global.
Kemudian, kedua, soal rencana strategis perusahaan untuk bertumbuh secara oganik dan inorganik.
Pihak SMDR pun membeberkan, peningkatan kinerja perseroan dapat terlihat di sepanjang kuartal-| 2022, yang mana perseroan telah membukukan pendapatan sebesar US$250,1 juta, lebih tinggi 95,6% dibandingkan triwulan | 2021.
Selain pertumbuhan pendapatan, lanjut manajemen, laba bersih setelah pajak perseroan pun melonjak sebesar 328,1% yoy menjadi US$88,9 juta per kuartal-| 2022.
“Tren ini diyakini perseroan masih akan tetap tumbuh dan berpotensi lebih baik dibandingkan pencapaian di akhir tahun 2021,” kata manajemen.
Di samping pertanyaan soal stock split di atas, manajemen SMDR juga menjawab sejumlah pertanyaan lain dengan nada optimistis, mulai dari perkembangan kegiatan usaha perseroan, modal kerja, kendala & tantangan, strategi perusahaan, hingga prospek ke depan.
Soal prospek, manajemen melihat, potensi peningkatan kinerja perseroan terlihat dari pendapatan perusahaan dalam tiga bulan pertama tahun ini yang sudah melampaui estimasi target awal.
SMDR memproyeksi, potensi jumlah angkutan akan tetap tumbuh dan berpotensi lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Tren kenaikan tarif pelayaran kontainer (freight rate) berdampak sangat signifikan dalam mendukung kinerja Perseroan, di samping juga faktor-faktor lainnya,” tambah manajemen.
Lebih lanjut, manajemen bilang, kenaikan freight income dilatarbelakangi oleh, pertama, peningkatan volume yang dikelola, hal ini disebabkan karena adanya penambahan rute-rute bar jasa pelayaran.
Kemudian, kedua, kenaikan freight rate yang didorong oleh disrupsi rantai pasokan logistik global
(seperti kongesti atau kemacetan di berbagai pelabuhan di dunia) yang masih berlanjut.
Adapun, menurut penjelasan manajemen, tantangan ke depan bagi SMDR, seperti kenaikan harga minyak mentah dunia dan kenaikan harga kapal (khususnya kapal peti kemas). Perusahaan sendiri mengaku telah melakukan upaya mitigasi atas tantangan tersebut.
Kabar teranyar, SMDR akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST dan RUPSLB) pada 29 Juni 2022. Agenda RUPSLB SMDR adalah soal persetujuan pemecahan nilai nominal saham sebagaimana dibahas di atas. (ADF)