Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan sepanjang semester I 2022 naik 28,84% menjadi Rp2,85 triliun dari sebelumnya Rp 2,21 triliun.
Beban penjualan perseroan juga naik 46,76% menjadi Rp8,77 miliar dari Rp5,97 miliar, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp73,08 miliar.
Hingga akhir Juni 2022, aset perseroan tumbuh 11,21% menjadi Rp3,86 triliun dari sebelumnya sebesar Rp3,47 triliun. Sementara itu, liabilitas HRTA tercatat sebesar Rp2,26 triliun di semester I 2022, sedangkan ekuitas sebesar Rp 1,60 triliun.
Tahun ini, perseroan menargetkan untuk membuka minimal sepuluh gerai. Hingga saat ini, HRTA memiliki bisnis terintegrasi yang terdiri dari empat pabrik, penjualan grosir, penjualan eceran, serta kanal e-commerce dan jaringan gadai emas.
Tahun lalu, perseroan mengembangkan bisnis melalui kerja sama dengan PT EAI dalam memproduksi dan merilis EmasKITA yang menghadirkan variasi logam mulia ukuran mikro (mikrobar) pecahan 0.1 gram dan 0,25 gram. Selain itu, perseroan juga membuat koleksi perhiasan berbahan emas murni yang diberi nama Kencana.
Perseroan juga meluncurkan flagship store yakni, Hartadinata Abadi Store. Hingga kini, perseroan telah memiliki enam gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, dan Surabaya.