“Kami menerima banyak pertanyaan baik dari media asing maupun calon pembeli asing. Namun untuk transaksi konkret masih harus kita lihat dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya.
Sebagai catatan, pada awal 2025 IDXCarbon turut mencatatkan penambahan 3 proyek unit karbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi-Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
Proyek pertama merupakan milik PT PLN Indonesia Power yang mencatatkan unit karbon yang berasal dari proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4 sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi terjadi (tahun vintage) 2021.
Selanjutnya adalah proyek PT PLN Indonesia Power, yaitu Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, yang mencatatkan unit karbon sebesar 407.390 tCO2e dengan tahun vintage 2021.
Proyek ketiga adalah Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power yang mencatatkan unit karbon sebesar 30.000 tCO2e dengan tahun vintage 2023.
(DESI ANGRIANI)