"Memperbarui persyaratan untuk pencatatan di papan utama BEI tidak terbatas untuk perusahaan yang sudah untung atau perusahaan dengan heavily tangible asset," kata dia.
Kemudian, dual class of shares (DCS) yakni diperlukannya multiple voting shares (MVS), yang mana ada saham yang mana kepemilikannya mungkin kecil tapi hak suaranya lebih besar daripada kepemilikannya. Seperti, founder perusahaan memiliki 10 persen saham, tetapi hak suaranya 30 persen.
Menurutnya, saat ini bukan sesuatu yang aneh jika para founder digital economy yang kemudian memiliki saham di bawah 10 persen tapi perusahaannya berkembang, tapi mereka yang terus berinisiatif membangun perusahaan.
"Nah, persoalan dari technology stock digital economy misalnya ada Bapak A, Ibu B, Bapak C mendirikan perusahaan teknologi, awal-awal mereka mempunyai saham 100 persen, tapi karena perusahaan ini terus melakukan ekspansi sedangkan mereka sendiri tidak punya uang cukup banyak maka harus mengundang investor masuk. Investor masuk diundang kemudian tiga orang bapak/ibu tadi terdelusi dari 100 persen menjadi tinggal 90 persen," ucapnya. (RAMA)