IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup ke zona hijau atau naik 2,1 poin (0,03%) ke level 6.144,8 pada perdagangan akhir pekan ini Jumat (24/9/2021).
Penutupan ini menandakan ketiga hari berturut-turut indeks mendarat mulus di zona hijau mengembalikan performa sepekan menjadi (0,19%) dan secara year to date (2,77%).
Meskipun dibuka melemah dan jatuh di level terendahnya di 6.119, namun indeks mampu berjuang di menit-menit akhir sebelum bel penutupan berbunyi.
Adapun sebanyak 186 emiten menguat, 332 melemah, dan 149 lainnya stagnan, dengan transaksi mencapai Rp13,9 triliun dari 22,7 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Investment Specialist Mega Capital Indonesia Liyanto Sudarso mengemukakan pergerakan indeks hari ini masih berada di fase konsolidasi dan terjaga di level psikologisnya.
"Saya rasa yang terjadi di IHSG masih berada di fase konsolidasi di area 6050-6150 dengan mungkin level psikologis di sekitar 6000 sampai 6950," kata Liyanto dalam 2nd Session Closing, Jumat (24/9/2021).
Dirinya meyakini bahwa saat ini indeks berada dalam lajur yang positif di mana investor asing mencatatkan aktivitasnya yang cukup signifikan.
"Walau kondisinya masih sideways, tetapi asing masih terus melakukan net-buy, dari year to date sampai hari ini, masih terus melakukan net buy mencapai Rp16,7 triliun. Nah ini membuktikan, sebenarnya asing terus mulai mengumpulkan saham-sahamnya di Indonesia," tuturnya.
Liyanto justru menyoroti pergerakan indeks yang cenderung sideways tergantung dari langkah pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19.
"Kenapa kok sideways terus, ini tergantung bagaimana kelanjutan bagaimana penanganan pandemi ini. Menurut investor, kebanyakan, IHSG ini sudah murah, tapi apakah mau ke arah 6.200 atau selanjutnya tergantung penanganan pemerintah terkait kasus covid-19," tandasnya.
Kepada investor, Liyanto meyakini indeks masih berpeluang menembus level tertinggi barunya, meskipun masih terikat dengan kinerja penanganan pandemi.
"Saya rasa IHSG masih berpeluang di akhir tahun minimum bisa sampai 6.350, tapi tergantung dengan penanganan pandemi ini. Kalau kita lihat kan setiap minggu pemerintah terus melakukan evaluasi, kita masih ada dalam momentum yang baik untuk menekan angka penyebaran, di sisi lain pemerintah juga kembali membuka ekonomi, jangan sampai angkanya (Covid) naik kembali," jelas Liyanto.
Seperti diketahui, rotasi indeks sektoral yang menggerakkan indeks hari ini yaitu: energi (3,02%), konsumsi non primer (1,65%), infrastruktur (-0,74%), dan transportasi-logistik (-0,7%).
Sejumlah indeks lain juga terpantau bergerak variatif seperti: MNC36 (-0,02%) di 290,72, JII (-0,04%) di 540,2, dan LQ45 (0,09%) di 866,2.
Sementara indeks di kawasan Asia juga bergerak variatif seperti: N225 Jepang (2,06%) di 30.248, HSI Hong Kong (-1,30%) di 24.192, SSEC China (-0,80%) di 3613, dan STI Singapura (-0,47%) di 3061.
Di samping itu, investor asing kembali menunjukkan aktivitas pembelian bersihnya hari ini di pasar reguler sebesar Rp1,70 triliun, dengan aksi jual Rp103,48 di market negosiasi-tunai. Sehingga akumulasi asing adalah net-buy Rp1,59 triliun.
(SANDY)