Meski demikian, kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di China masih tertekan.
Sebelumnya, China mencatatkan penurunan Foreign Direct Investment (FDI) hingga 19,9% year on year di Februari 2024 dari –11,7% year on year di Januari 2024.
“Masih dari regional, pasar juga menantikan penjelasan dari Bank of Japan (BoJ) pasca keputusannya menaikan suku bunga acuan untuk pertama kali dalam 17 tahun,” ujar Valdy.
Valdy merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati antara lain, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Timah Tbk (TINS), PT BFI Finance Tbk (BFIN), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
(YNA)