IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin (18/9/2023), berpotensi kembali tes break resistance di 7000- 7020. Setelah pada Jumat pekan lalu ditutup naik 0,34%, seiring dengan net buy asing Rp359 miliar.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi break resistance pada rentang harga tersebut. Namun, bisa minor koreksi jika tidak berhasil break 7020 karena adanya pengumuman suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada pekan ini.
“Level support IHSG berada di 6920-6950 dan resistance IHSG berada di 7000-7020,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).
Adapun, beberapa faktor yang bakal memengaruhi laju IHSG pada hari ini yaitu Wall Street yang mengalami pelemahan. Pada Jumat pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,83%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 1,22%, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi signifikan sebesar 1,56%.
Sektor teknologi informasi mencatat penurunan terdalam di S&P 500, turun hampir 2%. Saham Adobe dan Arm Holdings terkoreksi. Industrial production AS untuk Agustus 2023 naik 0,4% MoM, di atas perkiraan. Bursa Eropa menguat, seperti CAC 40 dan DAX Performance Index yang naik masing-masing 0,96% dan 0,56%. Zona Euro melaporkan surplus neraca perdagangan EUR 6,5 miliar untuk Juli 2023.
Selain itu, kenaikan bursa Asia Pasifik diproyeksi bakal memengaruhi laju indeks saham. Pada Jumat pekan lalu, hampir seluruh bursa regional Asia Pasifik menguat, seperti Nikkei, Kospi dan S&P/ASX 200 yang masing-masing menguat lebih dari 1%.
China melaporkan industrial production 4,5% YoY dan retail sales 4,6% YoY pada Agustus 2023, keduanya di atas perkiraan. Saham Softbank naik lebih dari 3% setelah Arm, perusahaan desain chip yang dimilikinya naik hampir 25% pada debutnya di Nasdaq. Indonesia melaporkan surplus neraca perdagangan (trade balance) Agustus 2023 sejumlah USD 3,12 miliar, jauh di atas perkiraan.