Pendapatan negara turun 6,2 persen menjadi Rp1,321 triliun, sementara belanja negara naik 11,3 persen menjadi Rp1,398 triliun. Defisit diperkirakan mencapai Rp609,7 triliun atau 2,7 persen dari PDB, tertinggi sejak 2005.
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat ditutup bervariatif. Indeks Dow Jones melemah 31,1 poin atau 0,08 persen, S&P 500 menguat 5,66 poin atau 0.10 persen dan Nasdaq juga mengalami penguatan sebesar 50,98 poin atau 0,28 persen.
“Ekspektasi penurunan suku bunga pada September meningkat setelah laporan nonfarm payrolls menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) melambat,” tulis Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Selasa (9/7/2024).
Peluang penurunan suku bunga 25 basis poin pada September naik menjadi 69 persen, dengan perkiraan total penurunan 50 basis poin tahun ini, menurut data FedWatch dan LSEG dari CME.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy on weakness pada saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), accumulated buy pada saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan accumulated buy pada saham PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
(DES)