Terkait sentimen khusus yang memengaruhi pergerakan IHSG pada minggu lalu, Angga menyebutkan ada tiga sentimen utamanya. Muai dari aliran dana asing (foreign net inflow), harga minyak, hingga data ekonomi.
Angga menegaskan, pekan lalu adalah minggu pertama dengan foreign net inflow, setelah outflow masif dalam sebulan terakhir. Asing mulai masuk lagi karena Rupiah yang terus menguat di Rp15.424,30 per USD.
"Penguatan Rupiah disebabkan US treasury yield terkoreksi cukup dalam. US treasury yield terkoreksi dalam setelah data inflasi US di bawah ekspektasi. Tanda-tanda The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga dan akan ada soft landing untuk ekonomi AS," terangnya.
Terkait sentimen harga minyak, terangnya, harga minyak kembali menguat di hari terakhir minggu lalu. Pada 17 November lalu WTI di 76,06 (+4,04%) dan Brent di 80,61 (+4,12%), meski secara weekly masih melemah -2,74%.