IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini, Rabu (23/8/2023), berpotensi bergerak sideways. Setelah ditutup naik 0.73% pada hari sebelumnya.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan sesuai prediksi sebelumnya IHSG masih berada sideways di level 6850-6950. “Dan IHSG akan coba break resistance di 6950,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Laju indeks saham dipengaruhi oleh Wall Street yang mengalami pergerakan variatif. Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,51%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi sebesar 0,28%, namun di sisi lain indeks Nasdaq menguat sebesar 0,06%.
Beberapa bank terkoreksi setelah S&P Global menurunkan credit rating dan mengubah outlook untuk beberapa bank AS dengan mengacu pada kondisi operasional yang sulit. KeyCorp dan Comerica masing-masing turun 4,1%. JPMorgan Chase juga turun 2,1%. Wall Street fokus pada pasar obligasi setelah yield Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sejak tahun 2007 pada minggu ini.
Di sisi lain, bursa Asia Pasifik mengalami penguatan.Semua bursa di kawasan regional Asia Pasifik kemarin mencatat kenaikan, mengikuti penguatan sebagian besar bursa AS pada malam sebelumnya.
Penguatan terjadi meskipun yield treasury 10 tahun AS mencapai level tertinggi sejak November 2007. Hang Seng naik setelah mengalami koreksi selama tujuh hari berturut-turut.
Bursa lainnya yang juga mencatat kenaikan cukup signifikan di antaranya adalah Nikkei dan SSE Composite Index. Indonesia melaporkan defisit current account sebesar USD 1,9 miliar pada kuartal II 2023.