Di mana, dalam RJPP Indra Karya fokus pada pengembangan bisnis sumber daya air (SDA) dan energi dengan mengutamakan anggaran di luar atau non APBN.
“Nanti, kalau kita prinsip siap arahnya mau menuju holding itu kita sudah mempersiapkan diri karena kita tahun depan itu sesuai dengan RJPP, kita sudah fokus untuk mengembangkan bisnis di luar atau non APBN,” ujar Okky saat ditemui wartawan, Jakarta Timur, Selasa (26/3/2024).
“Indra karya itu memang BUMN yang memiliki fokus di sumber daya air, dan kita itu satu-satunya BUMN konsultan yang memiliki laboratorium, geoteknik pengujian yang sentral di Malang, sentralnya. Jadi pengujian geoteknik, batuan, dan lain-lain, jadi memang sudah dikhususkan kita tuh arahnya kita sumber daya air,” paparnya.
Bukan tanpa alasan, Indra Karya memilih sumber pendanaan lain, daripada bergantung pada keuangan negara, ketika perusahaan resmi bergabung ke dalam holding.
Okky menilai, Indra Karya dan tiga BUMN yang masuk dalam sub klaster konsultan konstruksi Danareksa bakal sulit mengikuti tender secara bersamaan, hal ini terutama terjadi pada pengadaan barang dan jasa pemerintah yang menggunakan APBN.