Pada Rabu (7/6), PGEO menyentuh harga tertingginya setelah pertama kali tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari kemarin, yakni di level Rp925 per lembar saham. PGEO sempat bergerak di level Rp930, namun akhirnya ditutup pada Rp925 per saham.
Selain itu, RUPTS PGEO juga membahas pergantian direktur utama dan direktur operasi. Sebelumnya, dua jabatan tersebut diampu oleh Ahmad Yuniarto (eks Presiden Direktur PT Medco Cahaya Geothermal) dan Ahmad Yani.
RUPTS menyepakati Julfi Hadi sebagai direktur utama PGE untuk menggantikan Ahmad Yuniarto, sementara jabatan direktur operasi akan dipegang oleh Ahmad Yani.
Lebih lanjut, sepanjang tahun lalu, emiten energi ini membukukan laba bersih senilai USD127,32 juta, setara dengan Rp1,89 triliun. Perolehan ini meningkat 49,68% dari realisasi tahun 2021.
Dengan demikian, pendapatan usaha PGEO pun tercatat tumbuh, yakni sebesar 4,68% secara tahunan menjadi USD386,07 juta, atau setara dengan Rp5,74 triliun. Selama 2022, PGEO mencatatkan produksi uap dan listrik dari panas bumi sebesar 4.629,6 GWh.