BYAN memproduksi batubara mulai dari batu bara kokas semi lunak hingga batu bara sulfur ramah lingkungan, batu bara sub-bituminous.
BYAN merupakan perusahaan pertambangan yang dimiliki Low Tuck Kwong. BYAN mulai melantai di Bursa Efek Indonesi (BEI) pada 12 Agustus 2008.
BYAN saat ini memegang lima kontrak karya Batubara (PKP2B) dan 16 izin usaha pertambangan (IUP).
Saat ini, saham BYAN menanjak 1,42 persen ke 17.825. Selama lima tahun terakhir, harga BYAN tumbuh 782,87%.
BYAN pernah mencapai titik tertinggi di level Rp78.000 per saham, yakni pada Juli 2022. Namun dividen yang dibagikan BYAN tak begitu banyak, hasil dividennya saat ini hanya 5,30%.