IDXChannel - PT Intraco Penta Tbk (INTA) sebagai emiten penyedia alat berat menganggarkan belanja modal/ capital expenditure (capex) sebesar Rp52,53 miliar sepanjang tahun 2022.
CFO PT Intraco Penta Tbk, Willianto Febriansa mengatakan, nominal capex dibuat sesuai rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) yang semula akan digunakan untuk melakukan pembelian alat berat. Namun demikian, realisasi tersebut belum berjalan karena ada perubahan strategi.
"Dikarenakan perusahaan memutuskan untuk melanjutkan program maintenance alat berat yang dimiliki perusahaan dibanding melakukan pembelian barang modal tahun ini," kata Willianto dalam paparan publik INTA secara virtual, Jumat (19/8/2022).
Diketahui, INTA terus mendorong efisiensi beban operasional dan reorganisasi di tubuh perseroan sebagai salah satu strategi yang dikejar hingga akhir tahun ini. Hal tersebut diharapkan dapat semakin memulihkan kinerja keuangan, mengingat hingga 30 Juni 2022, INTA masih mencetak rugi senilai Rp40,25 miliar, alias lebih rendah 56,60% yoy dari periode sama tahun 2021 senilai Rp92,54 miliar.
Direktur Utama INTA, Petrus Halim memaparkan perseroan juga akan terus melakukan diversifikasi bisnis alat berat di luar dari sektor pertambangan. Strategi ini akan sejalan dengan upaya INTA dalam melakukan restrukturisasi pinjaman bank, penetrasi pasar alat berat dengan produk LiuGong Machinery, serta fokus terhadap bisnis kelistrikan perseroan yang sudah ada saat ini
“Perseroan akan melanjutkan upaya diversifikasi bisnis utama ke sektor industri lainnya selain sektor industri pertambangan," kata Petrus.
Adapun INTA juga masih terbuka atas potensi bisnis yang ada, meskipun masih akan fokus dalam kompetensi bisnis alat berat. Di luar sektor tambang batu bara, INTA telah menjajaki bisnis nikel, bauksit, quarry, dan sejumlah mineral lainnya. "Di luar sektor tambang, kita masuk sektor pertanian, kehutanan, konstruksi, dan kita masuk ke sektor-sektor industri lainnya," terang Direktur INTA Eddy Rodianto.
(DES)