IPO Bank Mas merupakan langkah penguatan permodalan perseroan guna mendukung pengembangan bank ke depan dan memenuhi kewajiban modal disetor minimal Rp3 triliun seperti disyaratkan oleh OJK melalui ketentuan POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
85 persen dana segar dari IPO ini akan digunakan untuk penguatan permodalan dalam pengembangan kredit dan 15 persen digunakan untuk pengembanan layanan digital banking perseroan.
Selain produk perbankan konvensional untuk menunjang sektor komersial produktif dengan perhatian khusus kepada Usaha Kecil dan Menengah, dan layanan devisa untuk menunjang ekspor impor dan perdagangan internasional; layanan elektronik dan digital telah mulai dikembangkan oleh Bank MAS:
antara lain layanan ATM dimana Bank MAS memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Mas dengan Gratis Biaya Penarikan Tunai di ATM bank-bank lain. Layanan Internet Banking untuk korporasi dan individu, serta layanan Mobile Banking dengan berbagai fitur menarik untuk memudahkan nasabah
mengakses dananya untuk bertransaksi dimanapun, kapanpun. Bank Mas memberikan kemudahan Gratis Biaya Transfer antar bank di Indonesia dari Mobile Banking Bank MAS.
Kedepan, di samping menggalakkan penyaluran kredit guna mendukung sektor produktif di Indonesia, Bank Mas berencana untuk terus meningkatkan layanan digital banking. Dimulai dengan layanan Laku Pandai untuk mendukung inklusifitas perbankan melalui Agent Banking; menyusul QRIS & Virtual
Account untuk memudahkan transaksi pembayaran; Online Onboarding untuk pembukaan rekening tanpa harus ke cabang; Pinjaman online di Mobile Banking Bank MAS; dan Open Banking API untuk membuka kolaborasi dan konektifitas dengan berbagai institusi.
Bank Mas akan mengembangkan ekosistem Group Wings yang luas melalui layanan-layanan digital banking. Pengembangan ekosistem ini juga akan diterapkan pada group nasabah-nasabah lainnya guna melayani perusahaan, supply-chain dan karyawan dalam ekosistem tersebut.
(IND)