"Dari target kapasitas itu, sekitar 2 gigawatt akan kita dapat dari (hasil produksi) PGEO. Itu artinya ke depan mereka bakal menjadi market leader di bisnis panas bumi di Indonesia," papar Fabby.
Dengan segala proyeksi ke depan tersebut, Fabby meyakini bahwa tidak ada yang perlu diragukan dari fundamental bisnis PGEO, termasuk sebagai sarana investasi saham di pasar modal.
Selain itu, Fabby juga mengingatkan bahwa bisnis panas bumi dan renewable energy merupakan salah satu jenis investasi yang sifatnya jangka panjang (long term investment).
Sehingga, masyarakat dan pelaku pasar diminta Fabby untuk tidak terpancing dan khawatir dengan pergerakan dan tekanan pasar yang ada dalam jangka pendek.
Pun, dengan size capitalization yang dimiliki, Fabby menilai sangat rawan untuk dijadikan sasaran trader untuk 'menggoreng' saham PGEO demi mengais keuntungan sesaat.