sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

JPMorgan Peringatkan Penguatan Dolar AS Bisa Picu Krisis Berikutnya

Market news editor Tim IDXChannel
13/10/2022 06:45 WIB
JPMorgan Asset Management memperingatkan, kenaikan dolar AS tanpa henti dapat memicu pergolakan pasar berikutnya.
JPMorgan Peringatkan Penguatan Dolar AS Bisa Picu Krisis Berikutnya. (Foto: MNC Media).
JPMorgan Peringatkan Penguatan Dolar AS Bisa Picu Krisis Berikutnya. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kepala Investasi JPMorgan Asset Management, Bob Michele memperingatkan, kenaikan dolar AS tanpa henti dapat memicu pergolakan pasar berikutnya. 

Dia mengatakan, penguatan dolar AS membuat investor asing secara agresif membeli dolar AS atau aset berdenominasi dolar AS untuk hasil yang tinggi, lebih aman, dan prospek pengembalian pendapatan yang lebih besar. 

"Saya khawatir jika dolar jauh lebih kuat akan menciptakan banyak tekanan. Terutama dalam lindung nilai aset dolar kembali ke mata uang lokal," ujar Michael dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/10/2022).

"Ketika bank sentral menginjak rem, biaya pembiayaan telah naik dan itu akan menciptakan ketegangan dalam sistem," dia menambahkan. 

Pasar mungkin sudah melihat sebagian dari tekanan itu. Spread kredit tingkat investasi melonjak mendekati 20 basis poin menjelang akhir September. Itu kebetulan dengan banyak lindung nilai mata uang yang bergulir pada akhir kuartal III. 

"Itu mungkin puncak gunung es," ujarnya. 

Michele menilai, Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga lebih agresif, sehingga membawa subu bunga acuan Fed menjadi 4,75% dan membiarkannya tetap seperti itu sampai inflasi mendekati target 2%.

Sebab, Bank Sentral AS sudah berkomitmen memerangi inflasi, sehingga akan terus menaikkan suku bunga acuannya. Tidak akan berhenti atau berbalik arah, kecuali sesuatu sangat buruk terjadi pada pasar atau ekonomi, atau keduanya. 

"The Fed sangat jelas ingin mengembalikan inflasi ke 2%," kata Michele. 

Obligasi pemerintah mulai terlihat menarik. Investor akan menunggu sampai imbal hasil obligasi tenor 2 tahun naik ke 4,75% sampai 5% dan imbal hasil tenor 10 tahun menjadi 4% sampai 4,25%. 

(FAY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement