Target tersebut mempertimbangkan peluang kenaikan pendapatan dari ekspansi jaringan fiber dan berlanjutnya perluasan jaringan oleh operator telekomunikasi.
Christian dalam riset yang pekan lalu menyebutkan bahwa ekspansi dan disiplin biaya menjadikan Mitratel (MTEL) membuat laju pertumbuhan kinerja tetap kuat mengalahkan sektornya.
Target harga tersebut juga mempertimbangkan sejumlah aksi korporasi yang menjadi bukti keyakinan terhadap prospek emiten ini, seperti rencan buyback saham dengan anggaran senilai Rp1 triliun.
Hingga semester I-2025, Mitratel (MTEL) membukukan pendapatan Rp4,59 triliun, tumbuh 3,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja ini ditopang pertumbuhan tenant organik, ekspansi layanan fiberisasi, serta kontribusi bisnis nontower. Perseroan juga mencatat laba bersih Rp1,09 triliun atau naik 2,9 persen secara tahunan (YoY), dengan EBITDA mencapai Rp3,86 triliun. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.