IDXChannel - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 11 point di level Rp 14.906 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Senin (5/9).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor internal pemicu mata uang garuda ini melemah, karena dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang mulai berlaku sejak Sabtu (3/9).
"Di siang bolong, tidak ada angin, tidak ada hujan presiden Joko Widodo beserta para Menteri dengan tenang dan santai mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar. Walaupun kebijakan ini kurang popular di mata masyarakat," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Dia menjelaskan, dari naiknya harga BBM bersubsidi akan berdampak terhadap kenaikan inflasi, membuat mata uang garuda kembali menjadi korban walaupun respon awal sempat menguat sesaat.
"Walaupun kebijakan tersebut dapat meningkatkan inflasi, menaikkan suku bunga, dan merugikan konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek, keputusan tersebut akan menghilangkan kebijakan mengantung yang membuat orang asing enggan membeli aset dalam rupiah," terang pria yang akrab Ibra itu.