IDXChannel - Para pelaku pasar modal tampak merespons positif kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) sebesar 25 bps atau menjadi 3,75%.
Hal ini mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat sebesar 0,78% di 7.163,26 dan membawa 293 saham di zona hijau.
"Sejauh ini direspons positif oleh pasar," kata Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya saat dihubungi MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (23/8/2022).
Cheril menilai kebijakan BI ini merupakan langkah yang tepat untuk meredam gejolak inflasi, yang telah mencapai 4,94% year on year (yoy) pada Juli 2022.
Sebelumnya Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksikan tekanan inflasi akan sejalan dengan lonjakan harga komoditas dan energi global. Terlebih, Perry memberi sinyal ada kenaikan lebih dari yang diperkirakan di akhir tahun ini.
"Kenaikan suku bunga ini tampaknya untuk mengantisipasi pemerintah yang minggu depan akan menaikkan bbm bersubsidi terutama pertalite dan biosolar," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka dan Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, kepada wartawan, Selasa (23/8).
Di tengah gonjang-ganjing tersebut, geliat aktivitas investor pasar modal di Indonesia, baik dari kalangan domestik maupun mancanegara masih terbilang aktif. Hal itu terbukti dari nilai transaksi per Selasa (23/8) yang mencapai Rp14,45 triliun, dengan volume mencapai 30,36 miliar saham yang diperdagangkan.
Adapun investor asing juga terlihat melakukan net buy akumulatif senilai Rp491,17 miliar (all market). Jika diperhatikan, transaksi harian sore ini justru meningkat dari rata-rata transaksi harian bursa akhir pekan lalu (19/8), sebesar Rp12,58 triliun, dengan rata-rata volume harian mencapai 24,65 miliar.
Sementara terkait pergerakan, IHSG terlihat mampu bertahan saat mayoritas bursa Asia sore ini berakhir melemah. IHSG berdiri di zona hijau bersama SET Thailand (1,15%), dan India S&P BSE Sensex (0,47%). Sementara sebagian besar bursa Asia tertekan, seperti Shanghai China (0,05%), Kospi Korea Selatan (1,10%), Nikkei 225 Jepang (1,19%), dan HSI Hong Kong (0,78%).
Secara performa, IHSG masih positif 4,45% dalam sebulan terakhir, dan year to date tumbuh 8,84%. Sebelumnya, Technical Analyst PT BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar, menganalisa secara teknikal, IHSG masih membentuk tren bullish selama di atas 7.021, dengan range breakout ada di level 7.258.
"IHSG besok berpotensi menguat terbatas dengan range 7100-7200," tandas Cheril.
(DES)