Dari Asia, indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 12,4 persen, sedangkan Indeks Topix merosot 12,23 persen menjadi 2.227 pada Senin. Kedua indeks tersebut mencapai level terendah sembilan bulan.
Penurunan ini terjadi karena investor masih bergelut dengan prospek kenaikan suku bunga di Jepang.
Mengutip Trading Economics, Senin (5/8), saham-saham Negeri Sakura tersebut juga terjual habis akibat penguatan tajam yen, yang merugikan prospek laba bagi industri Jepang yang bergantung pada ekspor.
Pekan lalu, Bank of Japan menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,25 persen dan mengindikasikan kesiapan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Pasar memperkirakan dua kenaikan lagi tahun fiskal ini yang berakhir pada Maret 2025.
Selain itu, saham Jepang mengikuti jejak kerugian di Wall Street yang dipicu oleh kekhawatiran resesi AS dan laporan laba yang mengecewakan dari perusahaan teknologi besar.