Ismail menilai hal ini memperkuat posisi perseroan dalam menghadapi siklus perpanjangan sewa area ritel.
"Kami melihat arus kas operasi yang stabil Rp2–Rp4 triliun per tahun cukup untuk mendukung kebutuhan capex sekitar Rp15 triliun hingga 2029," kata dia.
Fundamental perseroan diperkirakan tetap terjaga dengan recurring revenue yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 10 persen per tahun sepanjang 2025–2030. Kinerja tersebut ditopang ekspansi luas sewa mal (NLA) dan tingkat okupansi sekitar 95 persen.
(Dhera Arizona)