"Jika inflasi masih relatif lebih tinggi dibandingkan yang ditetapkan oleh bank sentral maka di tahun depan peluang terjadinya soft landing policy akan mengecil," jelas Nafan.
Selain itu, investor global masih dihadapkan oleh sikap hawkish dari The Fed jika perang Timur Tengah masih diperpanjang. Nafan meyakini bahwa setidaknya, jika sentimen mereda seperti Rusia vs Ukraina, akan berbeda lagi kedepannya.
Dengan adanya kenaikan harga minyak dunia, tentu harga komoditas lainnya terkerek karena adanya permintaan global disertai supply chain disruption yang terjadi.
Meskipun konflik global masih ada, Nafan berharap sentimen yang datang ke Indonesia bisa mereda seperti konflik yang lain. Adapun perekonomian Indonesia masih relatif stabil mengandalkan ekspor non migas yang menjadi unggulan yaitu sektor komoditas.
"Ini saja sudah mengalami tren kenaikan karena harga komoditas dunia mulai terapresiasi, ya tetap saja ini akan membuat data ekonomi makro kita akan menjadi lebih resilien ya misalnya dari surplus neraca perdagangan," ungkap Nafan.