Sementara itu, penjualan ritel pada bulan yang sama menguat 4,9%, melesat dari ekspektasi 3,5% pada Oktober setelah naik 4,4% pada September.
Adapun hal ini didorong oleh melonjaknya tingkat konsumsi warga negeri tirai bambu selama pembatasan pandemi.
Ekonom di CBA berpendapat ada kemungkinan Bank Rakyat China akan memangkas Rasio Cadangan Wajib (RRR) pada pekan ini untuk mendukung geliat aktivitas ekonomi.
"Kami memperkirakan ada pemotongan 50 basis poin RRR yang dapat melepaskan likuiditas CNY 1 miliar," katanya dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (15/11/2021).
"Dalam pandangan kami, langkah pelonggaran pembatasan yang ringan dapat membantu memulihkan pendanaan bagi para pengembang properti dan dapat mengimbangi risiko penurunan ekonomi," pungkasnya. (TYO)