"Konsumsi tepung terigu di Indonesia masih sekitar 40 kg per kapita, sedangkan rata-rata negara ASEAN lainnya sudah lebih dari 50 kg per kapita," terangnya.
Menurutnya, perseroan telah berada pada posisi strategis untuk menghadapi potensi pertumbuhan pasar tepung terigu karena memiliki dukungan infrastruktur yang meliputi jaringan pabrik, distribusi, hingga fasilitas pergudangan.
"Oleh karena itu, TRGU melihat ada ruang yang sangat besar untuk terjadinya pertumbuhan pasar tepung terigu di Indonesia," tandasnya.
(SLF)