sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kurangi Impor LPG, Pemerintah Dorong Gasifikasi Batubara Jadi Kebijakan Strategis

Market news editor Fahmi Abidin
03/02/2020 11:45 WIB
Program gasifikasi batubara akan terus didorong oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM dalam meningkatkan nilai tambah batu bara.
Kurangi Impor LPG, Pemerintah Dorong Gasifikasi Batubara Jadi Kebijakan Strategis. (Foto: Ist)
Kurangi Impor LPG, Pemerintah Dorong Gasifikasi Batubara Jadi Kebijakan Strategis. (Foto: Ist)

IDXChannel - Program gasifikasi batubara atau coal to Dimethyl Ether (DME) akan terus didorong oleh Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam meningkatkan nilai tambah batubara.

Bahkan, program DME ini telah dimasukan sebagai prioritas utama investasi minerba dalam lima tahun ke depan guna menggenjot multiplier effect bagi perekonomian nasional.

“Program DME ini bisa meningkatkan nilai tambah batubara serta mengurangi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG),” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif sesuai siaran pers Nomor 055.Pers/04/SJI/2020 Tanggal 1 Februari 2020.

Terhitung hingga tiga tahun ke depan, jelas Arifin, Pemerintah tengah menyiapkan kajian finansial, teknis dan non-teknis, pedoman pemanfaatan serta regulasi pengusahaan gasifikasi batubara. “Kami memfokuskan pada pemegang Perjanjian Karya Pertambangan Batubara (PKP2B) Generasi Pertama,” tegasnya.

Saat ini, terdapat delapan perusahaan pemegang PKP2B, yakni PT Berau Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, PT Kaltim Prima Coal, PT Kendilo Coal, PT Kideco Jaya Agung dan PT Multi Harapan Utama.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement