Beban pokok tumbuh 1,58% yoy menjadi USD8,80 juta. Sedangkan beban terbanyak datang dari kerugian atas ventura bersama sebesar USD14,42 juta, dan biaya keuanga USD42,77 juta. Demikian laporan keuangan BIPI di keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (3/10/2022).
Neraca BIPI per 30 Juni 2022 menunjukkan ada kenaikan aset sebesar 20,69% menjadi USD1,15 miliar, dari akhir 2021, sebanyak USD953,52 juta. Liabilitas naik 19,64% menjadi USD655,58 juta, sedangkan modal tumbuh 22,11% menjadi USD495,27 juta.
Hingga paruh pertama tahun ini, BIPI menerima kas dari pelanggan hasil dari operasional mencapai USD29,41 juta, yang sebagian besar digunakan untuk biaya keuangan, pemasok, hingga karyawan. Adapun BIPI mengantongi sebesar USD12,09 juta hasil dari dividen ventura bersama, kemudian USD124,59 juta dari pinjaman jangka panjang, hingga USD55,07 juta dari penerbitan saham baru.
Perseroan memakai sebanyak USD55,07 juta untuk investasi jangka pendek, selanjutnya USD13,37 juta untuk pembayaran piutang jangka pendek, dan USD7,74 juta untuk membayar pinjaman jangka panjang.
(DES)