Lebih lanjut, menurut Wall Street Journal, perusahaan minyak asal Inggris Shell telah menangguhkan semua pengiriman melalui Laut Merah tanpa batas waktu yang ditentukan setelah serangan AS dan Inggris memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut,
Sementara, perusahaan minyak AS Chevron, mengatakan pihaknya mempertahankan rute pengirimannya melalui Laut Merah.
Kelompok kapal tanker Rusia Sovcomflot juga mempertimbangkan rute alternatif jika krisis meningkat, kantor berita TASS melaporkan.
Dampak
Menyitir The Guardian, Selasa (16/1), lalu lintas melalui Laut Merah menurun sejak serangan pertama Houthi pada 17 November 2023.
Analisis dari lembaga ekonomi Jerman IfW Kiel menemukan, jumlah kontainer yang melewati selat tersebut turun sebesar 60 persen pada Desember.