“Mengingat konteks pasar ini dan tahun yang sulit, kami yakin prospek tahun 2023 mulai cerah. Di antaranya adalah tingkat imbal hasil absolut tertinggi, yang menambah daya tarik pasar obligasi,” ungkap proyeksi AXA dalam rilis Outlook 2023: the bond market's revenge?, dikutip Jumat, (6/01)
Adapun mengutip data Trading Economics, yield atau imbal hasil obligasi 10 tahun Indonesia mencapai 6,97% per Jumat, 6 Januari 2023.
Di sisi lain, asing tampaknya lebih memilih memarkir dananya di pasar obligasi pemerintah RI ketimbang di bursa saham saat ini.
Hal ini karena potensi resesi pada 2023 kemungkinan turut menjadi alasan asing berinvestasi di aset berisiko rendah. Selain itu, dampak pembukaan lockdown di China yang mendorong bergeliatnya pasar Asia, termasuk obligasi pemerintah.
Sebagai informasi, selama 2022, dana asing mengalir deras ke setidaknya 4 pasar saham Asia Tenggara.