Sementara itu, Corporate Investment & Strategy Director Modernland Realty (MDLN) Fetrizal Bobby Heryunda mengatakan, Buyback and Exchange Offer yang dilakukan tersebut tidak hanya menghasilkan pengurangan utang sebesar Rp1,7 triliun, tetapi juga tetap mempertahankan tingkat kupon obligasi yang sama, yaitu 3 persen secara tunai dan 3 persen dalam bentuk payment-in-kind.
“Hal ini mencerminkan keberhasilan kami dalam menegosiasikan persyaratan yang menguntungkan sekaligus memperkuat posisi keuangan jangka pendek perseroan,” katanya.
Fetrizal Bobby menambahkan, pengurangan beban utang ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap struktur keuangan perseroan, termasuk peningkatan rasio likuiditas dan laba bersih pada tahun berjalan. Diketahui, sebelumnya utang obligasi luar negeri tercatat mendominasi sekitar 90 persen dari total utang obligasi dan perbankan perseroan.
Dengan struktur utang yang lebih seimbang, ujar dia, maka perseroan akan berada dalam posisi yang lebih solid untuk menjalankan operasional secara efektif serta merealisasikan strategi pertumbuhan yang telah direncanakan, termasuk pengembangan produk properti residensial dan komersial.