sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Medela Potentia (MDLA) Raup Laba Rp200,33 Miliar di Semester I-2025

Market news editor Dhera Arizona Pratiwi
05/08/2025 15:16 WIB
PT Medela Potentia Tbk (MDLA) membukukan laba bersih Rp200,33 miliar sepanjang semester I-2025.
Medela Potentia (MDLA) Raup Laba Rp200,33 Miliar di Semester I-2025. (Foto Istimewa)
Medela Potentia (MDLA) Raup Laba Rp200,33 Miliar di Semester I-2025. (Foto Istimewa)

IDXChannel - PT Medela Potentia Tbk (MDLA), perseroan holding distributor dan produsen alat kesehatan, membukukan laba bersih Rp200,33 miliar sepanjang semester I-2025. Capaian ini tumbuh dua digit lebih tinggi dibandingkan Rp173,06 miliar pada semester I-2024.

Kinerja laba bersih tersebut imbas perseroan membukukan penjualan bersih Rp7,42 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp7,15 triliun.

"Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan manajemen dalam meningkatkan profitabilitas dan menjaga efisiensi perseroan," ujar Direktur Utama MDLA Krestijanto Pandji dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

Dia menyampaikan, pencapaian ini menjadi validasi atas langkah strategis perseroan dalam mengintegrasikan seluruh bisnis entitas anak mulai distribusi, pemasaran, manufaktur, dan digitalisasi layanan kesehatan. 

“Pasca-IPO, kami fokus pada akselerasi pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap menjaga struktur keuangan yang sehat,” ujarnya.

Dari sisi posisi keuangan, total aset MDLA per 30 Juni 2025 mencapai Rp6,26 triliun, naik dari posisi akhir 2024 sebesar Rp5,73 triliun. Lonjakan ini antara lain ditopang oleh peningkatan kas dan setara kas pasca penerimaan dana hasil IPO, serta penambahan modal kerja untuk mendukung ekspansi bisnis.

Sementara itu, total liabilitas perseroan turun menjadi Rp3,21 triliun dari Rp3,52 triliun per akhir Desember 2024, yang mencerminkan pengelolaan keuangan yang lebih sehat dan efisien, seiring perseroan memperkuat struktur modal dan mengoptimalkan arus kas operasional.

Di sisi lain, total ekuitas melonjak menjadi Rp3,04 triliun, dibandingkan sebelumnya sebesar Rp2,20 triliun. Pertumbuhan ekuitas ini mempertegas posisi keuangan perseroan yang semakin solid pasca masuknya dana publik.

Manajemen MDLA menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat posisi sebagai pemain terintegrasi di sektor kesehatan Indonesia, salah satunya dengan mendorong kemandirian alat kesehatan melalui investasi pada lini manufaktur serta digitalisasi distribusi.

“Kami optimistis kinerja positif ini dapat berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Krestijanto.

Investasi Strategis pada Infrastruktur, Rantai Pasok, dan Kapasitas Produksi

Perseroan terus memperkuat infrastruktur logistik dan distribusi secara nasional sebagai bagian dari strategi ekspansi berkelanjutan. Salah satu langkah konkret adalah penguatan sistem logistik perseroan melalui kepemilikan resmi entitas anak PT Anugrah Argon Medica (AAM) atas National Distribution Center (NDC) yang selama ini telah beroperasi dan digunakan sebagai pusat distribusi utama.

Di wilayah Sumatera, MDLA juga memperkuat memperkuat kehadirannya dengan merencanakan untuk meningkatkan kapasitas gudang AAM Cabang Medan untuk mempercepat waktu pengiriman dan memperluas jangkauan distribusi.

Dalam aspek supply chain management (SCM), perseroan terus melakukan optimalisasi proses memanfaatkan teknologi, salah satunya dengan mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI) mulai dari perencanaan kebutuhan, pengelolaan inventori, hingga efisiensi pengiriman untuk mendukung akurasi dalam proses peramalan permintaan (forecasting).

Teknologi ini memungkinkan perseroan untuk membaca tren permintaan secara lebih presisi, menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang berdampak langsung pada efisiensi modal kerja. Dengan algoritma prediktif yang adaptif terhadap dinamika pasar, diharapkan dapat mengoptimalisasi kebutuhan modal kerja tanpa mengorbankan kecepatan dan keandalan distribusi.

“Dengan pendekatan digital dan sistem berbasis AI, kami tidak hanya meningkatkan akurasi perencanaan, tapi juga menciptakan supply chain yang lebih responsif dan efisien dalam melayani kebutuhan pasar yang terus berubah," kata Direktur MDLA Wimala Widjaja.

Dari sisi manufaktur, MDLA mengandalkan entitas anak, PT Deca Metric Medica (DMM), sebagai lini manufaktur strategis yang berfokus pada produksi alat kesehatan berstandar internasional. DMM telah memperoleh sertifikasi ISO 13485:2016 dari British Standards Institution (BSI), yang membuktikan komitmen terhadap kualitas dan kepatuhan pada sistem manajemen mutu global.

Keberadaan fasilitas ini memberikan MDLA kendali penuh atas kualitas produk dan fleksibilitas kapasitas produksi, menjadi keunggulan kompetitif di tengah meningkatnya permintaan alat kesehatan dalam negeri. Saat ini, DMM dalam proses untuk ekspor perdana ke pasar regional.

“DMM merupakan representasi komitmen kami dalam memperkuat struktur industri kesehatan nasional melalui manufaktur berstandar global. Selain memenuhi kebutuhan internal, DMM juga terbuka untuk kolaborasi contract manufacturing atau OEM, memungkinkan mitra strategis memproduksi alat kesehatan berkualitas melalui fasilitas kami yang tersertifikasi," ujar Direktur MDLA Edbert Orotodan.

MDLA juga menjalankan inisiatif keberlanjutan (ESG) melalui konversi 50 persen armada logistik berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik di 15 cabang yang tersebar di 13 kota, dengan total 106 armada. Inisiatif ini telah berhasil menurunkan emisi CO2 dari aktivitas logistik perseroan sebesar 5 persen.

“Kami terus membangun landasan operasional yang solid untuk memastikan keberlanjutan dan ketahanan bisnis dalam jangka panjang. Penguatan infrastruktur, efisiensi rantai pasok, dan peningkatan kapabilitas manufaktur menjadi pilar strategis kami dalam menghadapi dinamika industri yang terus berkembang,” kata Krestijanto Pandji.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement