Beban pokok AUTO membengkak 19,55% menjadi Rp15,89 triliun yang sebagian besar datang dari ongkos produksi dan pembelian bahan baku.
Dari sisi neraca, jumlah aset AUTO naik 9,28% menjadi Rp18,52 triliun. Jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas perseroan bertambah 7,21% menjadi Rp5,46 triliun, sementara modal bersih atau ekuitas naik 10,18% menjadi Rp13,05 triliun.
AUTO turut mencatatkan pertumbuhan arus kas sebanyak Rp208,59 miliiar menjadi total Rp2,07 triliun di akhir 2022. Ini terjadi berkat tambahan sisa dana dari aktivitas operasi. (NIA)