Menurut situs webnya, perseroan juga memperdagangkan produk aneka permen dan pertambangan seperti batu bara dan nikel.
Secara fundamental, perseroan membukukan penjualan dengan pendapatan bersih sebesar Rp191,34 miliar, dengan rugi tahun berjalan mencapai Rp967,22 juta selama semester I tahun 2021.
Per Juni 2021, perseroan memiliki total aset sebesar Rp92,79 miliar, liabilitas Rp17,13 miliar, dan ekuitas Rp75,66 miliar.
Direktur Wahana Pronatural Iwan Setiawan beberapa waktu lalu sempat menargetkan penjualan perseroan mencapai 30% hingga akhir 2021 dengan fokus penjualan terhadap komoditas kopi.
Iwan memaparkan bahwa perseroan bakal menambah produk kopi jenis Arabica setelah seringnya memasok jenis Robusta.