Sementara, pada kuartal I 2020, MDLN juga membukukan rugi bersih Rp159 miliar.
Torehan positif tersebut tidak terlepas dari naiknya pendapatan perusahaan sebesar 98,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp390,43 miliar per 31 Maret 2022.
Segmen penjualan tanah tumbuh signifikan sebesar 272,10% secara yoy menjadi Rp143,88 miliar. Sementara, pendapatan dari segmen rumah tinggal dan ruko masih menjadi andalan perusahaan sebesar Rp201,46 miliar pada kuartal I 2022, naik 69,18% secara yoy.
Dari sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tercatat sebesar Rp14,46 triliun, didominasi oleh kewajiban & utang (liabilitas) sebesar Rp10,23 triliun. Sementara, total ekuitas perusahaan senilai Rp4,23 triliun per 31 Maret 2022.
Kendati liabilitas masih mendominasi, secara tahunan, liabilitas jangka pendek perusahaan berkurang signifikan secara tahunan menjadi Rp3,2 triliun per kuartal I 2022, tinimbang Rp9,6 triliun pada periode yang sama 2021.
Sementara, kas perusahaan mengalami perbaikan dengan meningkat menjadi Rp1,1 triliun per 31 Maret 2022. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi 31 Maret 2021 yang hanya Rp150,2 miliar.