Pertamina sendiri memiliki potensi 400 giga pounds CCUS atau semacam rumah untuk karbon dalam mengurangi emisi gas buang dari operasional hulu migas. Karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Petronas dalam pengembangan CCUS di Blok Masela.
"Ini game changer bagi Indonesia juga. Dengan potensi storage capacity yang juga besar kita miliki hingga 400 giga pounds carbon maka banyak industri yang juga ingin bekerja sama dengan kami untuk pengembangan CCUS," ujar Nicke.
Sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sesuai dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Sejalan dengan itu, anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, PT Elnusa Tbk (ELSA) ikut mengantisipasi perkembangan CCS/CCUS dengan mengkaji peluang pengangkutan emisi karbon.
Apalagi peluang tersebut setali tiga uang dengan lini bisnis utama Elnusa. Sebagaimana diketahui, sektor usaha logistik energi dan distribusi menjadi kontributor terbesar pendapatan Elnusa dengan persentase 55 persen, disusul jasa hulu energi sebesar 35 persen dan jasa penunjang energi sebesar 10 persen.