Jika semua persiapan telah rampung, perseroan akan mulai menjalankan bisnis angkutan Liquefied Natural Gas (LNG) dan CO2 itu pada akhir 2024 atau awal 2025. Berbagai persiapan yang dilakukan di antaranya mempertimbangkan potensi permintaan maupun menyiapkan infrastruktur perkapalan.
Di bidang Petrokimia, Elnusa menyalurkan produk Paraxylene melalui skema Truck Loading pada akhir September 2023. Paraxylene merupakan bahan baku utama untuk memproduksi PTA (Purified Terephthalic Acid) dan Polyethylene Terephthalate (PET) yang dihasilkan dari kilang petrokimia.
PTA sendiri menjadi komponen penting dalam industri tekstil sedangkan PET seriang digunakan sebagai bahan baku kemasan makanan dan minuman. Produk Paraxylene dalam proyek ini disuplai dari Refinery Unit (RU) IV Cilacap dan TPPI Tuban.
Adapun diversifikasi bisnis tersebut merupakan pengembangan usaha dari entitas usaha Elnusa yakni PT Elnusa Petrofin (EPN) yang sebelumnya telah berhasil mengelola proyek dengan skema bisnis Vendor Held Stock (VHS).
Selain itu, Elnusa juga melaksanakan Joint Study Agreement (JSA) untuk mengembangkan teknologi pada sejumlah komponen utama pembangkit listrik panas bumi. Ini dilakukan bersama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction (PertaMC) guna meningkatkan peran sumber energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan listrik.