Kemudian, keputusan RDG Bank Indonesia (BI) disusul FOMC Meeting pada Rabu dan Kamis mendatang terkait suku bunga. Selanjutnya, untuk pertama kalinya sejak 2021, defisit APBN terjadi di awal tahun, serta rumor mundurnya dua Menteri penting di dalam Kabinet Merah Putih.
“Saat ini kami melihat peluang penurunan IHSG hingga support di level 5.900-6.000, jika gagal bertahan, maka kami melihat skenario yang lebih buruk dapat terjadi,” ujar Audi.
Jika aksi panic selling terus berlanjut, ujar Audi, skenario IHSG dalam jangka pendek hingga menengah dan menembus level psikologis 6.000, maka support berikutnya adalah di level 5.900.
“Kami melihat tekanan ini hampir terjadi di seluruh sektor, termasuk teknologi yang diperkirakan juga terjadi aksi profit taking pasca kenaikan beberapa pekan terakhir,” kata Audi.
Sektor yang dapat menopang dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG masih dari keuangan. Jika saham bank berkapitalisasi pasar terbesar mulai ada technical rebound, maka setidaknya dapat meredam tekanan di IHSG.
(Dhera Arizona)