IDXChannel - Setelah awal tahun yang baik untuk pasar saham, Wall Street pekan depan akan diliputi sentimen investor yang mewaspadai potensi kenaikan bursa pada kuartal kedua. Hal itu karena mereka mengukur apakah Federal Reserve akan memenuhi ekspektasi penurunan suku bunga pada Juni.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) mengakhiri kuartal pertama dengan kenaikan lebih dari 10%, kenaikan kuartal I ini terbesar sejak lonjakan hampir 13,1% pada kuartal pertama di 2019.
Pada hari terakhir perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 47,29 poin atau 0,12% menjadi 39.807,37, S&P 500 naik 5,86 poin atau 0,11% menjadi 5.254,35 dan Nasdaq Composite (. IXIC) turun 20,06 poin atau 0,12% menjadi 16.379,46.
Untuk pekan ini, Dow Jones naik 0,84%, S&P 500 menguat 0,39% dan Nasdaq tergelincir 0,3%. Pada Maret, Dow Jones naik 2,08%, S&P naik 3,1% dan Nasdaq menguat 1,79%. Untuk kuartal ini, Dow Jones naik 5,62%, S&P 500 melonjak 10,16% dan Nasdaq menguat 9,11%.
Sementara yang disebut saham Magnificent Seven seperti produsen chip Nvidia (NVDA.O) dan induk Facebook, Meta Platforms (META.O) mencetak sebagian besar keuntungan pada kuartal ini, sektor-sektor yang sensitif secara ekonomi, seperti energi dan industri juga menguat selama beberapa waktu terakhir.
Apakah kenaikan suku bunga akan berlanjut hingga Juni, kemungkinan besar akan bergantung pada The Fed, yang belum memberikan sinyal bahwa inflasi sudah cukup turun, membuka peluang baru untuk membenarkan penurunan suku bunga.
Pasar memulai Januari dengan perkiraan enam hingga tujuh kali pemotongan suku bunga yang sudah diproyeksi selama 2024. Namun kini turun menjadi tiga kali pemangkasan setelah tanda-tanda ketahanan ekonomi AS meningkatkan kepercayaan investor terhadap apa yang disebut soft landing.