Meski demikian, Sucor Sekuritas optimistis kinerja MDKA akan pulih dalam beberapa kuartal mendatang. Pemulihan diperkirakan ditopang oleh harga emas yang lebih tinggi serta normalisasi produksi nikel.
Sucor Sekuritas memproyeksikan pendapatan MDKA mencapai USD2,2 miliar hingga USD3 miliar pada 2025 hingga 2026, atau turun 12 persen dan naik 53 persen secara tahunan. Dari sisi laba bersih, MDKA diperkirakan meraih USD25 juta pada 2025 dan USD85 juta pada 2026, berbalik dari rugi bersih USD56 juta sebelumnya.
Sucor Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham MDKA, dengan target harga baru sebesar Rp2.770 per saham, turun dari sebelumnya Rp3.000. Penurunan ini dilakukan setelah Sucor merevisi proyeksi segmen nikel.
Katalis positif yang dinanti pasar dari MDKA antara lain pembaruan studi kelayakan (Pre-Feasibility Study/PFS) untuk proyek Tujuh Bukit Copper pada paruh kedua 2025, serta proses penyelesaian dan peningkatan kapasitas proyek ESG dan Meiming HPAL.
Prospek MBMA
Seperti sang induk, kinerja MBMA melemah pada kuartal I-2025. Namun, Sucor Sekuritas juga menilai prospek pemulihan kinerja emiten nikel ini masih terbuka lebar dalam beberapa kuartal ke depan.