Menteri Trenggono meminta pembangunan shrimp estate di Aceh Timur segera direalisasikan. Sebab ini akan menjadi trigger pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekitar Aceh, menambah pendapatan pemda dan negara.
“Shrimp estate di Aceh Timur ini akan jadi bagian dari pembangunan 200 ribu hektare tambak budidaya yang ditargetkan Menteri Trenggono. Kalau bisa tahun 2022 kita sudah panen perdana. Target saya Indonesia jadi produsen udang terbesar di dunia," paparnya.
Sementara itu, Bupati Aceh Timur Hasballah Bin H.M Thaib menyepakati usulan Menteri Trenggono untuk berkolaborasi membangun shrimp estate di daerahnya. Usulan ini sejalan dengan program pembangunan 10.000 haktare klaster tambak udang vaname yang digagas pemda. Lahannya pun sudah tersedia.
"Program shrimp estate 10.000 hektare ini sangat sejalan dengan program klaster, dimana klaster-klaster ini akan menjadi 1 dalam 1 kawasan shrimp estate. Jadi 10 haktare untuk program klaster merupakan bagian dari shrimp estate," ujar Bupati Hasballah.
Menurutnya, shrimp estate nantinya sekaligus menjadi model usaha yang dapat ditiru masyarakat yang selama ini mengelola tambak secara konvensional. Luasan tambak di Aceh Timur mencapai 18.697 haktare dengan hasil produksi 13.508 ton/tahun. Dengan adanya shrimp estate, Hasballah optimis daerahnya bisa menjadi sentra prduksi perikanan budidaya.