Adapun kinerja perseroan masih ditopang oleh segmen pertambangan batu bara. Pada 2024, segmen pertambangan menjadi kontributor terbesar bagi dengan mencatatkan pendapatan sebesar USD87.963.044 atau 85,15 persen dari total konsolidasi.
Secara keseluruhan, pendapatan perseroan pada 2024 mengalami penurunan sebesar 30,68 persen menjadi USD117.889.631 dari 2023 sebesar USD170.071.936.
Penurunan ini dikarenakan harga komoditi batu bara rata-rata 2024 mengalami penurunan dibanding 2023. Sementara itu, laba bersih IATA tercatat sebesar USD7.676.304 pada 2024 atau mengalami penurunan sebesar 70,92 persen dari USD26.392.992 pada tahun sebelumnya.
(Febrina Ratna Iskana)